Kamis, 09 Juni 2016

Syarat-syarat jenis serat tekstil

Karakteristik dan sifat serat juga sangat menentukan proses pengolahannya baik dari sisi pemilihan peralatan, prosedur pengerjaan maupun jenis zat-zat kimia yang digunakan. Selama proses pengolahan tekstil sifat-sifat dasar serat tidak akan hilang. Proses pengolahan tekstil hanya ditujukan untuk memperbaiki, meningkatkan, menambah dan mengoptimalkan sifat dasar serat tersebut sehingga menjadi bahan tekstil berkualitas sesuai tujuan pemakaiannya.

Karakteristik dan sifat serat menentukan proses pengolahannya baik dari sisi pemilihan peralatan, prosedur pengerjaan maupun jenis zat-zat kimia yang digunakan. Selama proses pengolahan tekstil sifat-sifat dasar serat tidak akan hilang. Syarat-syarat jenis serat agar dapat diolah menjadi produk tekstil adalah sebagai berikut :
  1. Perbandingan panjang dan lebar yang besar
  2. Kekuatan yang cukup
  3. Fleksibilitas tinggi
  4. Kemampuan Mulur dan elastis
  5. Cukup keriting agar memiliki daya kohesi antar serat
  6. Memiliki daya serap terhadap air
  7. Tahan terhadap sinar dan panas
  8. Tidak rusak dalam pencucian
  9. Tersedia dalam jumlah besar
  10. Tahan terhadap zat kimia tertentu
Proses penyempurnaan tekstil ini pada umumnya terbagi menjadi 3 tahapan yaitu:
  1. Proses Persiapan penyempurnaan (Pre Treatment), Dalam proses persiapan penyempurnaan ini bahan tekstil yang masih mentah (kain grey) diolah menjadi kain putih sehingga dapat diproses lanjut celup, cap ataupun finishing agar memenuhi standar kualitas yang diharapkan.
  2. Proses Pencelupan dan Pencapan, Pada proses ini dilakukan proses pemberian warna dan motif pada bahan tekstil sehingga bahan memiliki warna dan motif tertentu.
  3. Proses Finishing (Penyempurnaan Khusus), Pada proses ini dilakukan pengolahan bahan tekstil agar memiliki sifat-sifat khusus sehingga memenuhi syarat-syarat penggunaan tertentu seperti anti kusust, anti air, anti susut, anti api, anti bakteri, efek creep, efek kilap dan lainnya.
 Pemilihan kualitas bahan tekstil pada umumnya dilakukan dengan metode:
  1. Metode uji sensoris, metode ini biasanya dilakukan oleh konsumen tekstil (masyarakat umum) ketika membeli bahan tekstil dari toko, pasar, pedagang atau lainnya. Dalam memilih bahan tekstil biasanya konsumen melakukan dengan cara dilihat, dipegang, diraba, diremas, diterawang, dibentang dan lainya yang hanya mengandalkan kemampuan panca indera manusia. Disamping itu biasanya konsumen juga melihat berdasar struktur harga (semakin mahal semakin baik), merk yang telah dikenal dan lainnya. Validitas metode uji sensoris ini sangat tergantung pada pengalaman si konsumen
  2. Metode uji teknis/ laboratories, metode ini dilakukan oleh para produsen (industri), pedagang, akademisi dan pelajar untuk menentukan kualitas bahan tekstil. Metode uji teknis/laboratories ini memerlukan peralatan pengujian, standar pengujian, ruang pengujian di samping kemampuan panca indera. Untuk pengujian teknis ini dibedakan menjadi pengujian secara fisika dan pengujian secara kimia. Hasil pengujian teknis ini dapat dipertanggungjawabkan dan memiliki tingkat validitas yang tinggi serta memenuhi standar-standar kualitas (SII/SNI, ISO, JIS, ASTM, AATCC dll) yang berlaku pada tingkat lokal, nasional dan internasional.






SEMOGA BERMANFAAT

!!!!!!!!!!!!!!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar